Oleh : Al Azzad
Kehadiran generasi milineal saat ini memberikan banyak pengaruh pada kehidupan modern yang serba dinamis. Hanya saja generasi muda khususnya remaja banyak terindikasi kepada pengaruh negatifnya yang masuk sebagai efek amoral dan degradasi moral serta destruksi moral. Hal ini tentu dapat meresahkan aspek agama dan negara dalam mewujudkan generasi cerdas, religius, nasionalis, mandiri, koperatif dan berintegritas.
Tentu ini merupakan pekerjaan semua elemen, khususnya para orang tua, pendidik, pemikir, tokoh, ulama, umaro, umat dan para ustadz. Agar remaja ini senantiasa terselamatkan akidahnya, imannya, agamanya, spritualitasnya, kecerdasannya dan prestasinya. Memang bukanlah perkerjaan yang mudah lagi murah, butuh perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Sebab sulitnya membendung arus globalisasi untuk menerapkan filterisasi bagi kaum remaja dan generasi muda tentunya.
Akhir zaman ini menciptakan kehidupan jahiliyyah kontemporer yang merusak akhlak generasi muda dan remaja karena pengaruh kebebasan tanpa batas. Sehingga dibutuhkan pembangunan karakter, pembangunan manusia, pembangunan akhlak, pembangunan generasi cerdas yang religius. Sebab kini memasuki dunia massa, dunia cetak dan dunia sosiap media. Aktivitas remaja tak hanya di sekolah dan di rumah melainkan di sosial media yang gerak serta langkahnya sulit terkontrol dan terbendung satu per satu. Sehingga membutuhkan metode pengajaran, pembelajaran, permainan, dan pengaplikasian.
Remaja yang berakhlakul karimah ialah remaja yang memiliki iman, islam, ihsan, ibadah, ilmu dan ikhlas dalam dirinya sebagai generasi muda yang mengimbangi arus negatif, arus global, arus destruksi. Remaja yang berakhlakul karimah tentunya ialah generasi robbani, generasi qur'ani dan generasi islami. Istilah kids zaman now harus dikonversi dengan istilah remaja zaman now yang berakhlakul karimah. Sebab generasi digital ini punya konteks kehidupan yang sangat berbeda dalam realitanya. Tentu ini harus didukung dengan motivasi moral, motivasi belajar, motivasi mandiri, motivasi spritual dan motivasi sosial. Agar remaja tumbuh dan berkembang menjadi harapan bangsa yang sesuai dengan nilai akhlakul karimah meneladani akhlak Rasul Saw sebagai uswatun hasanah.
Setidaknya remaja yang berakhlakul karimah memiliki sifat Al Amin yang jujur, Al izzah yang terjaga dan Al Amanah yang terpercaya seperti akhlakul Rasul Saw. Dengan demikian misi kebaikan remaja sebagai aktivitas dakwah di kalangan remaja bisa saling memberikan energi positif kebaikan dan kebenaran. Tentu dengan tugasnya sebagai remaja masa depan mesti ditanamkan iman dalam hati, melakukan amal soleh, saling mengingatkan kebenaran dan mengingatkan kesabaran agar tidak tergolong remaja yang merugi pula.
Kenakalan remaja ialah akibat kekosongan spritualitas, tidak adanya motivasi, lemahnya filter hidup, kepedulian sosial rendah, ilmu yang mengarah kepada materialistis, lingkungan yang negatif, karakter sebaya yang semakin amoral, sistem kehidupan yang tidak suportif, dan pengaruh-pengaruh ekstirm di luaran sana yang tak terkontrol dan terbendung. Maka sebaikanya kini semua elemen bergerak bersama membuat aktivitas di kalangan remaja agar menjadi remaja yang berakhlalul karimah.
Dengan semangat belajar dan ilmu untuk menjadi remaja yang mandiri, prestasi dan cerdas dalam aspek apapun. Semua mesti masuk sesuai dengan kondisi mereka, situasi mereka, alur mereka, tren mereka dan tipologi kehidupan mereka yang juga beragam. Maka dalam hal ini, diwalai dari keluarga, sekolah, lingkungan dan negara tentunya. Harapan akan selalu ada dan mesti harus ada remaja yang berakhlakul karimah adalah remaja yang mendominasi struktur kehidupan baik secara kualitas dan kuantitas sehingga berfungsi tugas hidup manusia sebagai khalifah di muka bumi serta mampu mendapatkan ridho Allah Swt. Dengan pendidikan dan pembangunan karakter remaja secara islami, qur'ani dan robbani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar