Selasa, 05 Juni 2018

Berusaha Menjadi Pejuang Keluarga


Oleh : Al Azzad 

Sebagai anak yang ingin berbakti kepada orang tua sekaligus sebagai bentuk sikap hormat dan taat kepada orang tua, maka sudah sepantasnya harus menjadi pejuang keluarga. Banyak cara yang bisa dilakukan seoarang anak terhadap orang tuanya, bukan berarti untuk membalas jasa orang tua melainkan bukti cinta dan taat kepada orang tua. Sebab jasa orang tua itu tak akan terbalaskan dengan apapun meski dibayar dengan materi ataupun uang. Kasih sayang, pengorbanan dan perjuangannya begitu ikhlas tanpa pamrih. Sudah seharusnya bila seorang anak ketika sudah mulai beranjak dewasa antara 7 tahun ketiga sekitar usia 15-21 tahun dan seterusnya sudah menjadi seorang anak yang akan membantu perjuangan hidup orang tuanya. Menjadi pejuang keluarga bila merupakan anak sulung atau pertama yang memiliki saudara-saudaranya ataupun anak semata wayang sekalipun serta anak bungsu pun tetaplah akan menjadi pejuang keluarga. Baik itu keluarga besarnya maupun keluarga kecilnya kelak. Menjadi pejuang keluarga adalah suatu proses seorang anak sudah mulai berusaha untuk mandiri dan kemudian berusaha untuk menghidupkan atau memberikan kemudahan hidup bagi orang tuanya. Namun perlu disadari tak semua anak mau menjadi pejuang keluarga bila terjadi problem dalam kehidupannya.

Seorang anak yang bermasalah biasanya akan sulit menjadi pejuang keluarga bagi keluarga besarnya atau sanak saudaranya. Entah dari keluarga bermasalah atau broken home, keluarga yang sudah berpisah dari kedua orang tuanya, yang sudah menjadi yatim ataupun piatu atau yatim piatu bahkan yang memliki denmdam atau kebencian terhadap orang tuanya sendiri. Bagi keluarga yang kurang mampu atau keluarga miskin dengan level social menegah ke bawah, seorang anak akan menjadi tenaga bantu dan tenaga tambahan orang tua untuk sama-sama berjuang dalam mempertahankan hidup secara mencari kehidupan layak untuk terpenuhinya segala kebutuhan yang ada. Akan jauh berbeda dengan seorang anak dari kelas elit atau konglomerat yang orang tuanya sangat berada dan memiliki segalanya baik dari kekuasaan, jabatan, harta dan posisinya di masyarakat. Namun point terpenting adalah semua anak yang berangkat dari kaum elit, aulit ataupun konglomerat atau melarat tetaplah seorang anak akan menjadi pejuang keluarga. Pejuang keluarga dalam artian bisa menjaga nama naik, reputasi orang tua, harga diri atau marwah, dan segala bentuk hak yang semestinya. Maka seorang anak harus taat kepada orang tua walaupun terkadang banyak orang tua yang sudah jauh berbeda dengan ankanya atau bahkan durhaka terhadap anaknya sendiri. Sebagai seorang anak pun punya wewenang dalam mengendalikan orang tuanya apabila menyimpang dari norma dan etika. Sebab, anatara anak dan orang tua bukan terpisah jarak sebatas hubungan darah melainkan bisa terpisah dengan prinsip dan ideologi yang dijalaninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...