Selasa, 01 Mei 2018

Catatan Kisah Perjuangan Studi


Oleh : Al Azzad

Catatan ini hanya sebagain kecil dari kisah-kisah pilu kehidupan yang sebagian orang mungkin jarang melaluinya. Catatan ini adalah kisah singkat tentang sebuah perjalanan hidup dalam menggapai cita-cita terhadap perjuangan studinya. Catatan ini seperti hal mustahil dan angan-angan belaka bagi kalangan bawah serba susah hampir mustahil memiliki impian sukses dalan perjalanan studinya. Catatan ini hanya sebatas kisah berbagi dalam kesederhanaan yang tidak bermaksud menggurui apalagi merasa menjadi nilai inspirasi dan motivasi melainkan hanya berbagi cerita kesedihan dalam kebahagiaan. Sebuah catatan kecil yang mungkin hanya sedikit menggugah hati untuk tetap semangat dan bersyukur atas apa yg dimiliki dan apa-apa yang telah dijalani.

Berangkat dari seoarang anak yang hanya suka bermain namun memiliki tekad serta keberanian bahkan kuatnya menerima arus kehidupan yang keras lagi jahat. Terlahir dari keluarga serba kekurangan dan sangat susah tidak menyudutkan langkahnya untuk tetap semangat hidup dalam perjuangan. Terlahir sebagai anak yang memiliki kecerdasan dan sangat pintar memudahkan langkahnya menunu impian dan cita-cita nya yang mungkin ia tidak yakin secara nyata hanya yakin secara mimpi saja. Perjalanan studi yang ditempuh dari kecil pendidikan anak sampai remaja bahkan dewasa ke arah pendidikan yang lebih tinggi. Hampir ia menyurutkan impiannya untuk menuju studinya yang lebih tinggi karena ingin membantu meringankan beban keluarga yang sangat serba kekurangan untuk bertahan dalam kehidupan. 

Singkat ceritanya, bahwa ia mampu melewati segala ringtangan yang telah berkali-kali luka di hatinya, berkali-kali mengeluarkan air matanya, berkali-kali kesedihan menghampirinya, berkali-kali cucuran darah dirasakanya, dan berkali-kali sakit dialaminya. Tak semua anak akan snaggup melaluinya dalam berjuang mencapai studi yang lebih tinggi tanpa modal uang, modal jaringan, modal dukungan dan modal lainnya yang hanya modal keyakinan, kesabaran, keteguhan, keikhlasan dan kesungguhan. Hingga sampai pada puncak studinya ia bersyukur dan berterimakasih serasa tak pernah menyangka terhadap apa yang telah dicapainya sampai saat ini. 

Tentu akan berbeda ceritanya bagi anak yang sangat mudah melalui dengan segala fasilitas dan proses kemudahan dari segi waktu, tenaga, harta, orang tua dan sebagainya. Akan tetapi perjuangan studi dari nol dari yang hanya mimpi dan angan semata menjadi kenyataan yang ia sendiri tak pernah percaya dan menyangkanya. Kehidupan yang serba sulit membuatnya terus kuat dan semangat, jauh dari orang tua dari kasih sayang, pengertian, perhatian dan sebagainya bahkan harus hidup menumpang menjadi anak asuh atau bahkan menjadi anak kuli maupun serabutan demi mengejar cita-cita mulia. Akan tetapi tidak semua yang dijalani begitu mulus nan suci bahkab baik secara terus menerus. Selalu ada arus kehidupan pahit lagi hitam yang kadang menghampiri untuk menguji bahkan memberi problematika baru yang begitu berat lagi besar. Namun tidak menyudutkan hidupnya dan menyurutkan niat serta langkah agar tetap terus maju berjuang sampai titik darah penghabisan meski dilanda fitnah lagi marah bahaya yang terus melanda. Belum lagi cacian dan hinaan orang sekitarnya terhadap keluarga kecilnya yang dalam kesusahan dan kesulitan sehingga membuatnya terus dalam kesabaran yang besar. 

Catatan kisah perjuangan studi ini menceritakan bagaimana ia harus berjuang mencapai studinya meski pontang panting. Bahkan terkadang mencari akal sebagai tambahan biaya hidup dan studinya sendiri di tanah rantau atau tanah orang. Berkali-kali harus memutar otak dan akalnya agar bisa menjalaninya semuanya baik waktu studinya, belajarnya, tugasnya, pekerjaannya, sambilannnya, tambahannya, pertemanannya, persahabatannya, perkumpulannya, bahkan keinginan liburannya dan temu kangennya bahkan yang lainnya. Semua ia jalani dalam kebahagiaan terbungkus kesedihan tercover jeringan tangisan da terkemas bagaikan keceriaan dalam luka yang melanda. Dalam studinya berusha mempertahankan nilai terbaik tapi terkadang pun tidak memuaskan bahkan suka duka perjalanan studi selalu dihiasi tangisan mendalam. Universitas kehidupan yang dijalani seakan berada dua rumah yang sekaligus dijalani dengan universitas akademik  tentunya. Hidupnya seakan menanamkan terori, menjalani praktek dan menuai hasil dari setiap nilai yang ada. Semua aspek kehidupan secara kompleksitas ia rasakan tanpa terkecuali dan terlewatkan sedikit pun. Sampai di mana ia menyadari dan mengetahui hakikat dan makna kehidupan yang sangat global dan kosmopolitan ini. Tentu impian dan cita-cita nya akan terus ia perjuangkan layaknya perjuangan studi yang telah ia jalani sampai detik ini. Sebuah catatan kisah singkat dan sederhana ini hanya goresan tinta berbalut luka di hati hingga meneteskan air mata yang bermaksud hanya berbagi cerita kehidupan penuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...