Oleh : Al Azzad
Manusia yang beragam dari berbagai latar belakang telah diciptakan oleh Sang Pencipta alam semesta. Manusia yang berada di muka bumi memiliki tugas dan kewajiban sebagai hamba maupun sebagai manusia. Taaruf adalah sebuah cara dan proses untuk saling mengenal antar sesama manusia satu dengan yang lainnya. Sehingga terciptalah persaudaraan sesama manusia dan sesama muslim yang seagama.
Ada hal terindah yang telah diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Yakni rasa cinta sebagai Mahabbah sebagai bentuk taqorrub ilalloh untuk menjalin kedekatan pada Sang Maha Cinta. Kehadirannya dari hati yang tulus sebagai perasaan yang datang dari kejujuran dan keikhlasan. Sehingga menjadi motivasi maupun dorongan hidup mengarah kepada kebaikan lagi ketaatan yang hakiki.
Sungguh Anugerah Sang Maha Cinta adalah kebahagiaan dan kesempurnaan di atas segalanya yang tak akan ada tandingannya. Bagi yang mensyukuri nikmat itu maka akan senatiasa ditambahkan serta diluaskan. Namun bagi yang mengingkarinya tentu mendapat konsekuensi sebagai sikap penolakan tanpa rasa syukurnya. Tidaklah mudah mengelola hati sebagai dasar cinta pada manusia, sebab akan selalu ada kegagalan, kekecewaan, kehancuran dan duka lara menyertai kehidupan yang begitu nyata. Apapun itu semua adalah ujian dan cobaan bagi hamba yang tak mengerti hakikat cinta dari Sang Maha Cinta di atas segalanya.
Perjalanan hidup seakan panjang, namun perjalanan cinta seakan begitu singkat dan terlalu cepat untuk ditinggalkan. Sebab semakin besar rasa cinta itu maka semakin besar ujian cinta yang datang sampai akhirnya akan menjadi insan cinta yang kuat lagi taat. Semakin lemah rasa cinta maka semakin jauh dari hakikat dan maslahat maka akan terbentang jauh ke dalam jurang kegelapan tanpa arah dan tujuan. Maka nikmatilah perjalanan itu demi menggapai besarnya cinta yang terindah dan terselamatkan dari segala apapun.
Tentu kesempurnaan cinta itu akan ada dikarenakan adanya nilai kesamaan, rasa saling memiliki, melengkapi satu dengan yang lainnya, menerima segala kekurangan, menghargai segala kelebihan, menjaga segala aib, mendorong segala harapan, mendoakan segala keinginan dan menuntun ke arah kebaikan, kebenaran dan ketaatan. Terasa begitu mudah namun butuh perjuangan yang besar lagi panjang untuk menjalaninya. Istiqomah cinta adalah pondasi kokohnya dengan harapan konsistensi dalam membangun sebuah perasaan penuh kebahagiaan. Namun bukan berarti tak ada rasa sedih, luka, sakit, khilaf, salah, duka dan lara. Namun semua itu terjalin atas relasi doa bersama dengan menggapai anugerah dari Sang Maha Pemilik Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar