Oleh : Al Azzad
Ada empat komponen penting dalam perspektif Islam untuk menata sosial dan masyarakat Islam khususnya negara Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia ini, memiliki banyak fenomena kehidupan yang sangat menarik dan unik serta jauh berbeda dengan yang ada pada budaya barat maupun timur tengah. Meskipun sebagian banyak yang menilai bahwa impor budaya barat dsn timur tengah telah masuk ke negeri Indonesia melalui agen baik asing ataupun warga lokal maupun pribumi sendiri yang membawanya. Sehingga nilai-nilai Islam dalam studi pemikiran, perbedaan pandangan, atribut organisasi, partisipasi, kontribusi dan lain sebagainya pun sangat beragam.
Dalam hal ini masyarakat muslim sangat mengenal yang namanya para ulama, para umaro, para ummat dan para ustadz. Tentu semuanya ada persamaan dan adapula perbedaannya, hal itu adalah anugerah, lumrah dan rahmah dari Allah. Ulama yaitu sebagai orang-orang yang ahli memiliki ilmu pengetahuan dalam satu, dua atau banyak bidang keahlian yang dimiliki baik ilmu Agama dan ilmu Dunia. Ulama menjadi tempat rujukan dan referensi bertanya bagi masayarakat awam serta menjadi tempat untuk mendapatkan solusi kehidupan bagi manusia lainnya. Ulama dalam hal ini merupakan bagian struktur Islam yang menata kehidupan sosial masyarakat di Indonesia.
Sedangkan Umaro yaitu pemimpin-pemimpin strategis baik itu pemerintahan, dewan, organisasi, badan, lembaga, institusi, LSM dan lain sebagainya memiliki kekuasaan, kewenangan dan otoritas. Umaro dalam hal ini pun adalah bagian dari struktur Islam yang hadir di tengah permukaan atas dasar prosedur pemilihan maupun musyawarah mufakat dengan metodenya masing-masing. Yang jelas umaro merupakan kepemimpinan Islam, paham terhadap urusan maslahat dan urusan bidang serta tugas yang dijalaninya sesuai dengan tanggung jawab maupun batas wilayahnya baik sektoral maupun teritorial.
Lalu Ummat yaitu masyarakat muslim yang tentunya beragama Islam, berada pada horizontal sosial yang hidup untuk bekerja, sekolah, menuntut ilmu, beribadah, belajar, berdagang, berbisnis, dan lain sebagainya. Ummat menajdi bagian penting sebagai pendukung, pemilih, dan pengawal. Tentunya Ummat adalah bagian struktur Islam yang mesti diperjuangkan haknya, kepentingannya serta kebutuhannya. Sehingga ummat mendapat manfaat, senantiasa selamat, dan tentunya sesuai serta sejalan dengan syariat.
Namun, tidak kalah pentingnya lagi terhadap kehadiran Ustadz yaitu para guru agama, pendakwah, muballigh Islam yang senantiasa peduli terhadap ajaran Islam untuk diajarkan, disampaikan dan dilaksanakan. Para Ustadz tentu menjadi bagian struktur Islam dalam menegakkan agama Allah agar tetap berjalan dan mampu membumikan Al Qur'an serta membumikan Islam. Kehadirannya memberi pencerahan dan membantu urusan kehidupan dalam pandangan agama Islam tentunya.
Kemudian, sinergitas antara ulama, umaro, ummat dan ustadz ini masih sangat minimalisasi dalam kehidupan kebersamaan. Baik secara politik, sosial, ekonomi, budaya, seni, kesehatan, pendidikan, dan hukum. Sehingga terkesan berjalan dalam koridornya masing-masing sesuai dengan kendaraannya masing-masing maupun sesuai dengan pemimpinya masing-masing. Konsep Islam sebagai nilai dan tatanan kehidupan di Indonesia ini sangat beraneka ragam bervariasi dan multikultural. Namun itulah ciri khas, keunikan dan gambaran masyarakat Islam di Indonesia. Memang terkesan seperti adanya kontestasi Islam sebagai Agama dalam upaya merumuskan sebuah nilai sosial dan masyarakat.
Jika dikaji satu per satu sangat panjang dan mendalam serta detail. Dari sisi Ulama saja sesama Islam di Indonesia sudah berbeda pilihannya, dari sisi Umaro pun sudah berbeda pilihannya, dari sisi Ummat pun sangat berbeda pilihan masyarakatnya melalui sistem kehidupannya dan dari sisi Ustadz pun sangat berbeda pilihannya dengan latar belakangnya masing-masing. Sehingga iklim dan model masyarakat Islam di Indonesia itu adalah multidimensi, multikultural, multisistem, multisosial dan multifungsional.
Hal ini tentu saja ada pengaruhnya dari sisi lain seperti demografis, geografis, sosilogis, psikologis, antropologis, dsn etnografis. Keberagaman Islam di Indonesia terhadap struktur sosial dan struktur Islam sangat jelas berbeda dan variatif. Ini bisa saja masuk dalam studi dan kajian Islam Rahmatan Lil Alamin yang merupakan Kalamullah dan dicontohkan di Indonesia sebagai objek sebuah perumpamaan. Tentun ini ada kaitannya pula dengan konsep ukhuwwah secara persaudaraan, sesuai dengan konsep ta'aruf manusia untuk saling mengenali, konsep ta'awun agar saling tolong menolong dan keterkaitan konsep dari sisi Al Qur'an terhadap yang lainnya.
Sehingga kebahagiaan hidup, kesejahteraan hidup dan kedamaian hidup di negeri Indonesia ini merupakan alam bumi sebagai surga dunia yang justru memberikan kemudahan agar lebih banyak beramal dan mempersiapkan bekal untuk hidup di akhirat dan di surga yang sebenarnya dijanjikan oleh Allah. Karena dengan demikianlah, semua elemen itu baik yang menjadi ulama, menjadi umaro, sebagai ummat atau sebagai ustadz lebih banyak bersyukurnya dengan senantiasa saling memberi manfaat dan maslahat untuk secara bersama hidup dalam penghambaan diri kepada Allah dan tentu hanya kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar