Selasa, 08 Mei 2018

Nikmatnya Berjuang Menuntut Ilmu



Oleh : Al Azzad 

Kewajiban seorang muslim dan msulimah adalah menuntut ilmu dengan mengkaji dan mengamalkannya. Merugilah bila hidup tidak digunakan sebagian waktunya untuk menuntut ilmu sebagai bekal dan dasar pengetahuan dalam menjalankan kehidupan. Sebagian manusia tak peduli dengan hal ini, apalagi menuntut ilmu agama karena dianggap tidak sinkon dengan kehidupan dalam pekerjaan. Mungkin yang dipelajari hanya sebatas ibadah yang terlihat saja artinya yang pokoknya saja meskipun belum konsisten dalam menjalaninya dan itu lun hanya pembahasan kulitnya saja tidak mendalam. Tapi jangan pernah ditanya, mereka terkadang bisa jauh melebihi kepasitas seorang ulama atau tokoh agama dalam beretorika dengan logika bebas tanpa logika etik. 

Lain bagi para pejuang ilmu yang setiap saat mendengar dan bertanya bahkan menorehkan tinta peradabannya dalam kertas yang kelak bisa dipelajari kembali sebagai pengingat kehidupan. Konsistensi menjadi pribadi dalam melakukan perjalanan, sehingga nikmatnya berjuang menuntut ilmu begitu terasa menjadi obat serta penawar rindu kebahagiaan. 

Tapi perlu diketahui bahwa, tidak mudah untuk tetap berada di jalan ini,  begitu berat dan besar godaan di luaran sana yang meikat hati begitu indah serta terlihat beribu kali lebih nikmat. Butuh kebesaran hati butuh kelonggaran hati butuh ketegaran hati dsn butuh dengan kikhlasan hati tentunya. Tidak serta merta menjadi sombong lagi angkuh atau merasa paling benar jika telah bertambahnya ilmu, melainkan semakin rendah hati dan bijaksana dalam segala hal yang menjadi hikmah. Begitu indah lagi mencerahkan dalam membawa suasana kedamaian dalam menepis kebodohan serta tipu daya manusia dalam dalih ilmu pengetahuan sebagai sumber pengetahuan dalam persepsi maupun paradigma. 

Manisnya iman adalah bagian dari usaha dan jihad dalam menuntut ilmu. Karena tanpa iman pun maka ilmu tak berguna. Sebab antara iman dan ilmu selalu bergandengan erat tanpa terpisahkan yang akan menghasilkan ikhlas dan ihsan. Begitu nikmatnya perjuangan menuntut ilmu untuk mendapatkan predikat muroqobatllah yakni medekat pada Allah yang Maha Pemberi. 

Tujuan untuk menuntut ilmu adalah sebagai jalan manfaat dan jalan maslahat serta jawaban dari setiap keraguan di tengah masyarakat yang terebatas. Maka ilmunya akan berkah serta bernilai ibadah bagaikan sedekah jariah yang tiads pernah terputus nilai kebaikannya tanpa mengurangi pahalanya masing-masing tentunya. 

Sampai kapan pun, sebagai pejuang ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia maka akan terus dikerjar dan diperoleh. Walau harus berkorban dalam segala hal baik harta, tenaga, waktu dan pikiran bukanlah menjadi hambatan dan masalah. Hal ini demi tercapainya sebuah kemajuan yakni nikmatnya berjuang menuntut ilmu tanpa harus terputus. Karena dengan demikian, sejarah peradaban agama akan menuliskan dan menceritakan sedikat banyak nilai perjuangan yang telah ditorehkan dalam khazanah ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...