Minggu, 20 Mei 2018

Terus Belajar Menuntut Ilmu


Oleh : Al Azzad 

Alangkah indahnya hidup  ini bila dibekali dengan ilmu yang luas dan ilmu yang benar lagi bermanfaat. Sebab karena ilmu itulah yang akan mengantarkan manusia menjadi lebih mulia dan taat pada setiap aturan bila mampu memahami secara benar dengan kebenaran. Belajar tanpa lelah serta pasrah dan senantiasa semangat serta tak ada kata Terlambat. Selagi masih bernafas dan diberikan nikmat, maka akan terus belajar untuk menuntut ilmu. 

Pelajaran yang diberikan dari guru atau sebuah keadaan alama maupun fenomena sosial yang mampu dibaca dengan hikmah adalah merupakan proses belajar. Selama akan secara logika digunakan dengan baik, dan hati secara intuitif berfungsi dengan baik pula. Karena belajar tidak mengenal usia dan batasan apapun untuk menempuh dan mendapatkannya. Pelajaran yang berharga selalu ada di mana saja dan kapan saja asalkan hati nurani dan akal logika berfungi adanya. 

Terus belajar menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah untuk mencari bekal kehidupan baik dunia maupun akhirat tentunya. Sebab kebaikan hidup akan berpengaruh pada ilmu yang dimiliki atas dasar tekad dari semangat belajar untuk menuntut ilmu. Semakin luas dan dalam ilmunya maka semakin bijak dan arif serta mampu memetakan konteks ibrah serta hikmah. Ilmu yang dimiliki senantiasa bermanfaat dan bermaslahat jauh dari mudhorot dan mafsadat. Semakin berisi semakin merunduk dan semakin ikhlas dalam menyebarkannya dan membagikannya. 

Pahala ilmu yang diajarkan akan terus mengalir deras tanpa harus mengurangi pahala yang mengajarkannya. Akan terus menjadi amal jariah yang tiada pernah terputus bagi siapa pun yang mengamalkan kebaikan atas keutamaan sebuah ilmu. Baik yang belajar dan Serang mempelajari bahkan yang mengajarkan dan mengamalkan ilmu itu sendiri. Allah tidak akan pernah menyiakan manusia, hanya saja manusia lah yang selalu berbuat sia-sia dan celaka atas ilmu yang telah dimilikinya. 

Sehingga perlu kesadaran yang tinggi penuh kecerdasan dan intelektualitas yang tinggi agar mampun berpikir untuk mengimbangi kehidupan.  Keilmuan yang dimiliki bukan untuk kesombongan dan kesesatan, melainkan bekal dan tanggung jawab yang besar bagi manusia yang berpikir atas kuasa dan kekuasaan Tuhannya. Dengan ilmu itulah yang akan membawa keselamatan dan kebaikan, namun dengan ilmu pula manusia berada dalam kefasikan dan kerusakan. Maka teruslah belajar untuk menuntut ilmu, kapan pun, dimana saja, bagaimana pun serta dalam keadaan apapun. Bukan seberapa mahalnya sebuah ilmu, tapi seberapa manfaatnya ilmu menjadi amal, bekal dan kemuliaan hidup terhadap hubungan pada manusia, alam dan Tuhan tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...