Oleh : Al Azzad
Manusia yang cendrung serakah dan mementingkan dirinya sendiri membuat alam gelisah sehingga mengadu pada Tuhan. Alam hanya diambil manfaatnya serta tidak pernah bersahabat dengannya. Manusia lupa bahwa mereka hidup karena keseimbangan alam, namun disetiap kehidupannya hanya melakukan kerusakan semata. Seketika alam bersama Tuhan murka, maka semua manusia berada dalam keterpurukan dan kebencanaan yang terus melanda.
Bencana alam adalah luapan emosi dan amarah makhluk alam atas pinta serta doanya pada Tuhan akibat ulah manusia yang selalu memberikan bencana pada alam olehnya. Manusia selalu saja menjadi dalang dan pelaku atas bencana yang terjadi. Inilah yang menandakan bahwa nikmat Tuhan yang diabaikan oleh manusia atas alam sekitar yang ada. Atau ala dimanfaatkan hanya untuk kejahatan, keburukan dan kezoliman yang besar.
Tuhan sedang memberikan peringatan kepada manusia melalui alam sebagai ciptaaannya. Air sumber kehidupan bila bentuknya besar maka sumber bencana yang dapat merusak dan meratakan. Tanah pun sumber kehidupan bila saatnya jatuh dan longsor menjadi sebuah bencana yang dapat diperhitungkan. Angin atau Udara adalah sumber kehidupan bila begitu kencang maka dapat merusak dan menghancurkan apa saja. Begitu pula Api dan Petir adalah sumber kehidupan bila menyambar besar maka dapat menjadi bencana yang menghancurkan.
Mudah bagi Tuhan untuk mengambil segalanya, baik manusia, hewan dan tumbuhan serta seluruh alam hanya dalam sekejab. Karena di saat itulah manusia akan melakukan perintah tanpa diminta dan menjadi taat tanpa terlambat. Tuhan yang maha tahu dan sedang memberikan bencana agar manusia diuji sejauh mana ia akan kembali serta mengingat Tuhan dalam menata kehidupan. Manusia yang selalu berada dalam kesombongan, keserakahan dan kemaksiatan membuat Tuhan marah dan murka.
Bencana adalah bagian dari doa-doa alam yang bersedih atas apa yang dialami dan dideritanya terhadap perilaku manusia yang tak pernah bersahabat pada mereka. Kesedihan alam memuncak dan membesar sehingga selalu meminta pada Tuhan agar disegerakan sebuah bencana sebagai peringatan atas manusia. Kerusakan yang dilakukan manusia melalui tangan-tangan mereka tanpa aturan, ajaran dan amalan yang disertai dengan amanat Tuhan. Sehingga bencana bagian ritualitas alam terhadap perlawanan menghadapi keserakahan manusia tentunya.
Peringatan bencana dari Tuhan adalah sebuah teguran, sindiran, pengumuman, pernyataan, dan perhatian kepada manusia dan seluruh alam. Seperti meminta pertanggungjawaban atas apa saja yang sudah diperbuat manusia kepada seluruh alam sehingga melupakan Nya. Haruskah manusia diberikan peringatan bencana agar sadar dan kembali pada Nya sehingga tak lagi peduli pada alam semesta. Akankah doa, rasa syukur, ketakutan, kesabaran, dan ketaaan semakin tumbuh lagi mendekati dengan peringatan sebuah bencana dari Tuhan. Maka sudah dipastikan bahwa itulah manusia yang tidak bersyukur dan tidak pandai berterimakasih serta tidak mampu menuhankan Tuhan, memanusiakan manusia, mengalamilkan alam, dan mewujudkan harmonisasi alam semesta. Karena tentunya semuanya akan kembali kepada Nya karena semuanya pun hanyalah milik Tuhan semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar