Oleh : Al Azzad
Banyak manusia yang terlena dengan kehidupan di dunia ini, sehingga mereka selalu sibuk dan disibukkan terhadap apapun. Agama baginya hanyalah identitas semata dan merupakan ritualitas musiman dalam waktu-waktu tertentu. Sehingga tidak jarang bila istilah jahiliyyah kontemporer pun muncul di zaman modern ini. Ungkapan yang berkaitan dengan orang yang suka maksiat namun sering kali usaha dan rezekinya selalu berlimpah ruah yang datang bagaikan air yang dimasukkan ke dalam gelas. Dari urusan riba, syubhat, haram sampai kepada urusan yang lebih mendekati kepada mudhorot bahkan jauh dari ajaran Islam ataupun syariat. Sehingga sebagai muslim yang taat kita harus menghindari sifat orang yang suka bermakisat dan melalaikan perintah Allah dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Jangan hanya sebatas omongan tanpa tindakan dan tidak mengamalkan agama Islam dengan penuh totalitas. Sangat disayangkan lagi bila mereka yang suka maksiat ini dan rezeki berlimpah dari kalangan muslim yang menguasai pasar dalam hal perekonomian. Maka bisa terjadi sesuatu yang jauh dari syariat Islam, akan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keuntungan ataupun bisnisnya yang hanya mencari profit.
Suka maksiat namun rezekinya tetap berlimpah ini termasuk dalam kajian istidraj yakni orang yang diberi kelimpahan kenikmatan dan rezeki namun dia semakin jauh dari Allah dan sudah tertutup hatinya. Orang yang sudah termasuk istidraj ialah merasa dirinya sebagai manusia yang paling beruntung dan sukses terhadap apa-apa yang sudah dicapainya dengan hasil keringat serta jerih payahnya sendiri. Sehingga dia termasuk orang yang menutup hatinya dengan kebenaran bahkan jauh dari yang namanya hidayah. Allah beri dengan Ar-Rahman, akan tetapi tidak dengan Ar-Rahim Nya Allah. Bila banyak manusia yang masuk dalam kategori istidraj di muka bumi ini, kita akan menjadi jauh dari nikmat anugerah, berkah, inayah dan hidayah Allah terhadap apa-apa yang menjadi kewajiban kita sebagai muslim dan mukmin.
Jika Allah sudah murka terhadap hambanya yang istidraj, maka Allah pun akan membalasnya di dunia ini juga. Dari bencana, bala, penyakit sampai pada rasa ketidaknyamanan dalam menajalani kehidupan di dunia ini. Sebab bila orang yang sudah terbiasa dalam kemaksiatan dan suka berfoya-foya dan menghamburkan hartanya di jalan kemaksiatan serta selalu mendaptkan rezekinya di jalan kemaksiatan pula, maka dia sudah termasuk dalam kategori manusia yang kufur atau ingkar dalam istidraj. Ketidakpuasan terhadap dunia dan sesuatu yang bersifat materialistic adalah bagian dari cara hidupnya untuk menikmati dunia dengan caranya sendiri diatas hawa nafsunya. Kehidupan dunia ini seolah-olah jadi miliknya sendiri dan seutuhnya hanya dialah yang bisa mengendalikannya segala atas keberlimpahan harta dan kenikmatannya. Kalaulah dia mengamlkan agama, itu hanya sebatas bentuk riya atau pencitraannya semata.
Assalamualaikum. Wr.wb, salam sejahterah buat saudaraku, mudah-mudahan kisah hidup saya ini bisa mengispirasi Anda.
BalasHapusNama saya M.Sofyan, dahulu saya pernah mencanpai sampai titik kesuksesan. Ya, property milyaran rupiah bahkan mobil2 mewah pun sempat saya miliki. Ada 3 cabang usaha yang saya geluti, property (kontraktor), SPBU dan pertambangan batu bara.
Singkat cerita,setelah tamat perguruan tinggi, perlahan saya merintis bidang usaha property kebutulan mertua saya sudah punya cv dan memang pekerjaan nya adalah mandor bangunan. Perlahan tapi pasti akhirnya usaha property saya berkembang pesat, dan dari situ sy mulai membangun usaha lain.
Suatu ketika usaha saya mengalami KEHANCURAN, Hancur benar hancur, tidak ada yang tersisa, bahkan semua asset saya jual tidak mencukupi untuk membayar hutang di bank, perorangan, renternir dll. Ya Allah, ampunilah segalah dosa2 hamba mu yang hina ya rabb. 17 milyar total hutang saya.
Ya allah, posisi lg dibawah, tidak ada satu teman, sahabat pun yang mau menolong. Bahkan saudara2 menghindar. Dahulu waktu sy sukses semua memuji semua mendekati, berbagai macam cara sudah saya tempuh mencari orang pintar, bahkan dalam keadaan kalut sampai saya mengikuti pesugihan, ya Allah sudah jatuh tertimpa tangga, penuh dengan dosa. Saya coba membangun usaha kembali dengan modal kepercayaan family istri, begitu susah nya ujian ini ya Rabb. Apapun yang saya mulai pasti ujung nya mendapatkan musibah dalam usaha, gagal total.
Suatu ketika, sewaktu saya selesai sholat subuh, ada seorang yang bersurban, beliau bertanya kepada saya, nak kenapa wajah mu suram dan merenung seusai sholat. Saya ceritakan semuanya, berliau banyak memberikan nasihat, wejangan.
Beliau memberikan saya tasbih dan memberikan ijazah ilmu kepada saya serta amalan amalan wirid dan zikir.
Kelihatanya sederhana memang, tetapi kita juga harus paham bagaimana cara beribadah yang baik, cara memohon yang baik agar kita mencapai kekhusyukan dalam beribadah dan berdoa. Bagaimana cara bersedekah yang baik, bagaimana cara zakat yang benar semua diajarkan.
Alhamdulillah saya lakukan dengan istiqomah. Pesan2 dan amanah beliau saya kerjakan, nasihat beliau sy laksanakan. Dan alhamdulillah ya Rabb, dengan begitu mudahnya Allah SWT naikkan kembali derajat saya, derajat keimanan dan derajat duniawi. Mari saudara2 ku istiqomah dalam ibadah, tiap2 cobaan pasti ada jawaban dari nya, tinggal kita yang memilih jalannya. Semoga allah selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua amin. Berbuat baik lah. Salam sejahtera buat sudara2 ku. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, semoga bisa menginspirasi, say no to riba !.
Yang mau sharing (msofyan979797@gmail.com)