Minggu, 03 Juni 2018

Pembangunan Berbasis Pendidikan Berkarakter


Oleh : Al Azzad 

Manusia adalah makhluk sosial yang saling ketergantungan dan kesalingtergantungan antara yang satu dengan yang lainnya dalam proses pencapaian hidup bersama. Kehidupan manusia dari awal hingga sampai saat ini mengalami proses kemajuan dan kemunduran yang dikarenakan ulahnya manusia itu sendiri. Namun, bila melihat kondisi saat ini, manusia tidak hanya krisis dalam segi ekonomi apalagi pada Negara berkembang, melainkan sudah krisis manusia sebagai bentuk karakter yang humanis, moralis, harmonis, dan pluralis. Sudah saatnya indoensia memperhatikan rakyatnya khususnya adalah generasi muda yang sedang menempuh jalan pendidikan dalam membentuk karakter yang hebat. Pembangunan manusia berbasis pendidikan berkarakter memanglah bukan sesuatu yang baru sebagai bentuk regulasi maupun metode dalam mensejahterkan rakyat Indonesia. Namun, tetap saja perkembangan dan inovasinya sangat perlu untuk mengembangkan karakter anak bangsa agar bermoral dan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang lahir serta muncul dari karakter yang baik. Jangan sampai pemimpin-pemimpin bangsa ini dari anak-anak yang bermasalah dalam karakternya, entah dulunya sebagai preman, pembunuh, pemabuk, penghancur, dan provokator di dalam masyarakat.

Pembangunan SDM juga merupakan bentuk untuk menyiapkan pemimpin terbaik di masa yang akan dating untuk menghadapi arus globalisasi dan arus liberalism yang semkain sulit terbendung. Hal ini agar nilai nasionalisme semakin militan dan bermentalitas yang tinggi dengan jiwa patriotis serta nasionalis. Perlu disadari bahwa, semua kemajuan yang ada negeri ini dijalankan dan dikendalikan oleh manusia itu sendiri. Baik dari segi regulasi maupun kebijakan yang nantinya akan membangun dari setiap sektor-sektor yang ada. Pendidikan SDM yang berbasis pendidikan berkarakter ini adalah maksud serta tujuannya jangan sampai justru menjadi manusia yang merusak negeri sendiri yang menjelma menjadi oknum, mafia, dan makelar bangsa. Sebab, Indonesia bukan milik perseorangan apalagi milik pribadi seberapa pun kaya raya nya orang tuanya atau kelas konlomerat atau kaum elit, tetap Indonesia adalah milik kita bersama.

Sangat disayangkan bila lembaga pendidikan kita masih hanya sebatas ladang bisnis pendidikan yang justru berbasis komersialisasi yang jauh dari UUD dan cita-cita bangsa. Fenomena yang terjadi juga justru melihat bahwaa pendidikan adalah kamuflase dari system kolonialisme yang menjajah pendidikan dengan dunia bisnis secara komersil. Beberapa hal yang perlu diperhatiakan dalam pembangunan SDM berbasis pendidikan berkarakter : 1) Etika yakni pendidkan dengan system pembelajaran yang mengutamakan dari segi etika akan mebhas tentang sikap dan karakter pelajar baik siswa dan mahaiswa. Pendidikan berkaraker itu harus diawali dengan Etika yang baik, agar yang dilakukan itu dengan budaya secara etis dalam melihat realitas yang ada. 2) Estetika yakni seni dalam mengembangkan kreativitas, imajinasi dan karya yang dihasilkan dalam nilai-nilai kesenian. Nilai-nilai estetika harus dimunculkan agar semakin membangkitkan jiwa dan semangat seni untuk melihat nyata fenomena kehidupan. Namun jangan sampai estetika diinterpretasikan sebagai nilai-nilai kebebasan tanpa aturan dari nilai etika yang ada, sehingga menciptakan persepsi estetika dengan kebebasan bereksresi sehingga melanggar nilai etika  dari segi norma agama, norma hokum dan norma budaya tentunya. 3) Elegan yakni sikap yang lebih mendalam terhadap pendidikan sebagai lembaga yang mencetak dan menghasilkan SDM yang berkarakter, berkualitas, dan berkuantitas. Sikap elegansi itulah yang harus dimunculkan agar mampu mengahadapi segala persoalan dan permsalahan dengan hati yang terbuka, pikuran yang sehat, jiwa yang kuat, serta mental yang berani, dan sikap yang damai dalam hal apapun. 4) Ekstrim yakni sikap menjadi pribadi yang bertkarakter mampu menghadapi sebuah tantangan yang terjadi baik itu tantangan zaman, tantangan dunia internasional, tantangan persoalan social, tangan politik dan tantangan lainnya. Tantangan itu bukan justru dihindari atau menjadi pecundang sejati dinegeri ini, melainkan harus mampu dihadapi dengan segala kecerdasan dan kemampuan sebagai SDM yang berkarakter tadi. Apapun tantangan yang dihadapi adalah tujuan utamanya untuk kepentingan bangsa, keadilan sosial, kemaslahatan umum, kedamaian bangsa, dan kerukunan agama. 5) Enjoy yakni suasana yang mesti harus diciptakan dan dibangun dalam lembaga pendidikan baik dari tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Proses pembelajaran itu harus santai dan enjoy, agar pelajar mampu menyerap ilmu dari guru ataupun dosen. Sebab tidak semua karakter siswa dan mahasiswa itu sama dalam belajar, banyak cara belajarnya dan berbeda-beda pula kemampuannya. Dengan demikian pembangunan SDM berbasis pendidikan berkarakter akan menciptakan generasi emas dan generasi yang maju untuk memimpin Indoensia ke dalam kontetasi Internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...