Selasa, 17 Juli 2018

Kepentingan Politik Tujuan Utama


Oleh : Al Azzad 

Diskusi dalam Demokrasi dan Politik selalu hangat serta tidak ada habisnya untuk dibahas, sebab dinamikanya selalu cair sekaligus terbuka dengan komunikasi politik yang terus dibangun. Di dalam politik tidak ada kawan atau lawan yang abadi, karena justru yang ada hanyalah kepentingan yang abadi. Itulah kenapa aspek politik yang digambarkan oleh partai politik terus berkembang sehingga banyak fenomena politik unik lagi menarik. Dari saling koalisi, menjadi oposisi, berpindah haluan, bertukar kepentingan, menyamakan tujuan, dinamika manuver, komunikasi politik, transaksi kabinet, hegemoni parlemen dan aktivitas politik lainnya. Semua yang menjadi aktor dan elit politik mengambil perannya masing-masing sesuai dengan tupoksi maupun arahan partainya, baik dari juru bicara, pengamat, surveyor responden, loyalis partai, konsultan, dan kader militansi. Berkumpul menjadi satu rumah di partainya sebagai kendaraan politik yang mewadahi aspirasi sekaligis tujuan kepentingan tentunya.

Event demokrasi menjadi hal penting bagi partai politik baik itu pilkada, pileg, dan pilpres sebagai event nasional demokrasi maupun event pendukung lainnya dari kampanye, sosialisasi, pelatihan, blusukan, kunjuangan, silatirahmi serta kegaiatan lainnya. Satu hal yang terpenting ialah Suara Rakyat sebagai bentuk representasi partai baik di parlemen maupun di istana nantinya dan hal itu pula yang menentukan eksistensi partai dalam menyuarakan aspirasi serta kepentingan seluruh komponen di dalam partai. Partai juga merupakan instumen demokrasi sekaligus wadah suara rakyat di dalamnya yang setidaknya telah berada di partai yang terfasilitasi, terwadahi dan tertampung. Karena memang syarat terbentuknya sebuah partai ialah memiliki dukungan suara rakyat sebagai pemilih tetap ataupun anggota komponen partai tetap. Ini yang mendasari adanya sebuah koalisi dan pentingnya makna partai baik sebagai pendukung atau pengusung bahkan perwakilan partai di setiap pemilihan yang ada sebagai kandidat.

Kepentingan politik adalah tujuan utama partai politik dalam memainkan perannya untuk berkontestasi menuju gebang kekuasaan di parlemen maupun di istana. Tentu ada aturan mainnya yakni diatur sesuai hukum melalui undang-undang dan kosntitusi yang berkaitan dengan aktivitas politik tersebut. Di Samping itu pun ada institusi lain yang berperan seperti adanya KPU, BAWASLU, bahkan KPK sekalipun bisa ikut andil bila ada bakal calon ataupun pejabat yang terbukti koruptif yang lahir dari rahim partai. Tentu pengadilan juga penting sebagai penentu dalam vonis yang telah dijalankan. Diluar itu juga TNI dan POLRI ialah hal penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang menjunjung tinggi netralitas tentunya. Yang jelas partai politik akan fokus pada tujuan utamanya yakni kepentingan abadi sebagai pemikiran dasar, ideologi partai, aspirasi rakyat, rumah suara, dan jaminan kesejahteraan. Sehingga partai juga bisa dikatakan sebagai miniatur negara terkecil bagian dari respresentasi kebangsaan sekaligus manifestasi demokrasi.

Akan tetapi pendidikan politik, edukasi politik, dan sosialisasi politik masih sangat lemah. Sehingga hal ini masih belum dipahami oleh rakyat menengah ke bawah bahkan mungkin sebagain rakyat golongan atas pun tak sanggup memahaminya. Hal itu pula yang menjadi kan sitausi politik terpecah yang mengakibatkan adanya kebencian, fitnah, hoax, polarisasi yang belum mampu disikapi secara bijak, arif, integritas dan adil. Akhirnya larut dalam dinamika politik yang sempit akibat dari fanatisme dan loyalisme yang berlebihan yang tak kunjung bertepi. Bahkan menjadi alat pula bagi kalangan tertentu untuk memanfaatkan situasi agar hal ini larut sehingga dapat menguntungkan pihak-pihak tertentu. Padahal jika melihat elit partai politik mereka akan terlihat baik-baik saja saling berkomunikasi, bersilaturahmi dan bermanuver politik yang terus cair sehingga sangat membingungkan serta sulit ditebak akibat dinamisasi politik.

Politik itu sangat praktis, realistis, dinamis, humanis, dan pragmatis. Itulah kenapa di partai politik pasti juga memiliki relawan, kader militan, sayap organisasi, barisan laskar partai, tim sukses, sekaligus atribusi lainnya yang menjadi simbol dan identitas partai politik itu sendiri. Semuanya sah-sah saja mewadahi seluruh rakyat dengan paham pemikiran yang beragam sesuai dengan keinginan dan kepentingannya masing-masing, asalkan semuanya berada di jalur dan jalan yang sesuai hukum. Jangan sampai bangsa ini secara otomatis membangun nilai yang mulai bergeser yakni menjadikan demokrasi semakin destruktif, koruptif, intimidatif, diskriminatif, konfrontatif, dan liberatif. Kepentingan adalah tujuan utama setiap partai politik dan harga mati itu sah-saja, hanya saj perlu diperhatikan segala nilai serta pokok dasar bernegara agar menjadi pribadi yang negarawan sejati membangun bangsa dengan penuh rasa juang yang tinggi dari sanubari sebagai panggilan hati. Dengan begitu berpolitik memelihara akal sehat, menjaga nalar konstruktif, dan mengembakan nilai integritas di dalamnya. Apapun itu visi, misi, tujuan, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, perencanaan, agenda sekaligus filsofinya di setiap partai politik yang ada, tetap ideologi ketuhanan, ideologi pancasila, ideologi kesejahteraan, ideologi keadilan dan ideologi kemanusiaan adalah pondasi dasar negara yang lebih utama serta harus prioritas yang memahang harus diutamakan di atas segalanya termasuk segala kepentingan dalam politik tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...