Oleh : Al Azzad
Kehidupan yang semakin bebas nilai dan bebas ekspresi ini membuat kegelisahan hidup semakin besar pula. Terutama bagi yang peduli dengan sebuah kaidah dan norma atas ajaran mulia dari kalam Tuhan yang sangat tinggi dari segalanya. Pola kehidupan yang sangat bebas dan terlalu bebas menjadikan manusia justru hilang martabat dan kehormatan sebagai manusia. Manusia kehilangan identitas secara hakikat melainkan terbentuk identitas baru yakni identitas dunia dengan segala pernak perniknya.
Beberapa langkah dan cara sebagian yang lain telah dilakukan sebagai upaya melawan dan mengimbangi ketidakteraturan sistem kehidupan yang sangat menembus batas sehingga kebebasan ekstrim yang justru dimunculkan. Fenomena yang terjadi selalu memunculkan kesenjangan dan kriminalitas serta terbentuknya kelas sosial yang terpisah lagi terbentuk sangat jauh. Skop sosial kehidupan tak lagi menjadi harmonis dan humanis melainkan justru lebih liberalis menembus batas secara ekstrim.
Namun sebuah doa dan harapan terus mengalir meski tak sederas aliran sungai ataupun hujan lebat. Akan tetapi proses menuju jalan yang diridhoi mulai dirumuskan dan dibentuk secara sistematis sesuai dengan kaidah maupun norma yang ada. Sehingga pencapaian hidup adalah ukurannya dengan keridhoan dan kemuliaan ajaran hidup yang mulia. Tentu tidaklah mudah, sebab akan berbenturan dengan sistem dan nilai lainnya yang telah dibentuk melalui rumusan yang sangat berbeda jauh. Alternatif hidup harus terus dicari dan ditelusuri agar dapar mengcounter kehidupan yang jauh dari keridhoan illahi.
Jalan yang diridhoi adalah jalan yang senantiasa menghidupkan kebenaran atas dasar Tuhan yang kemudian disarikan secara nyata dalam kehidupan dengan segala bentuk sistem kehidupan yang diupayakan bersama dengan bersandarkan nilai ajaran Tuhan. Hal ini tentu tidak mudah, sebab akan begitu kaku dan cendrung menutup diri dari arus besar yang semestinya dapat menyatu meski tak harus dipaksakan dengan makna persamaan atau perbedaan. Karena setiap jalan yang ditempuh selalu ada nilai ibadah dan selalu ada musibah bahkan bagian dari anugerah serta hidayah.
Universitas kehidupan yang sangat kosmopolitan tak menyedutkan serta melemahkan insan yang mencari jalan menuju jalan yang diridhoi. Akan tetapi dapat menyatu bersama alam semesta untuk menjadi harmoni kehidupan yang secara bersama menggaungkan maupun menyuarakan asma Tuhan menembus batas langit. Tentu untuk mendapatkan makna keindahan di setiap keridhoan Tuhan yang telah dikabulkan. Karena hidup atas dasar cinta, maka proses menuju jalan yang diridhoi akan sangat mudah untuk dicerna dan dilaksanakan tanpa berat hati dan putus asa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar