Oleh : Al Azzad
Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Sang Khaliq, maka sudah sepantasnya dan selayaknya hidup dipersembahkan hanya pada Nya. Apapun aktivitas yang dikerjakan dari bangun tidur sampai tidur kembali, maupun dari subuh sampai isya dan kembali lagi pada subuh semuanya adalah ibadah. Ketika menjadi hamba maka doa dan ikhtiar merupakan bentuk tanggung jawab atas apa yang telah dinikmati dari segala pemberian Nya.
Segala sesuatunya itu haruslah diniatkan untuk ibadah kepada Allah. Semua rangkaian pasti akan didapatkan dari pahala, berkah, anugerah, hidayah dan tentunya ridho Allah yang tiada pernah ada habisnya. Menyadari bahwa hamba yang khilaf lagi lemah terhadap apa-apa yang ada di muka bumi, sebab semuanya kemungkinan ada yang tak bisa menikmati dan adapula yang memang belum diberikan Nya. Dengan demikian jadilah manusia yang senantiasa bersyukur dan bersabar tanpa harus menjadi orang yang ujub lagi takabbur maupun sombong bahkan mubazir.
Perintah kebaikan dalam dakwah amar ma'ruf segera lakukan dan laksanakan tanpa harus ditambahi berbagai argumentasi maupun rasionalisasi ataupun alasan logis yang terus dibuat-dibuat. Karena semua itu tiada gunanya bila maut sudah mendekat yang kedatangannya adalah qodarullah, sehingga tiada satu pun yang mengetahuinya meski sanggup dibayarkan dengan sejumlah uang sebesar apapun nilainya. Segala keburukan dan dakwah nahi mungkar pun segera laksanakan tanpa harus banyak pertimbangan yang mengada-ada yang tiada pernah ada habisnya. Cukuplah ikhlas dan ridho menjadi modal utama dalam mencapai ketaatan dengan manisnya iman.
Merugi bagi manusia yang hidupnya hanya sebatas dunia yang sifatnya sementara. Tidak memprsiapkan bekal untuk menyambut hari esok dalam kehidupan yang kekal abadi lagi hakiki. Semua itu dapat diperoleh dari akumulasi amalan yang diniatkan dengan ibadah. Hal itu juga yang dibutuhkan dalam keistiqomahan serta ketawakkalan kepada Allah. Sehingga setiap amal yang lelah semua menjadi lillah dan itulah nikmatnya ibadah. Tanpa harus menghitung dan menjumlahkan secara keseluruhan terhadap apa-apa yang dikerjakan yang diperuntahkan sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah.
Karena segala sesuatunya itu bergantung pada niatnya, maka diniatkan dengan baik agar hasilnya juga baik. Diniatkan dengan istiqomah maka hasilnya pun akan istiqomah. Diniatkan dengan mengharap ridho maka keridhoan pun akan dilimpahkan. Sebab janji Allah selalu nyata tidak seperti manusia yang penuh tipu daya da rekayasa. Jangan bersedih terhadap apapun dalam hidup ini ketika ujian dan musibah menghampiri, karena itu tanda iman semakin meningkat dan kenikmatan serta kedekatan kepada Allah semakin tanoa batas. Bahagialah selalu dalam kehidupan ini, karena ketika meninggalkan kehidupan di dunia inj terasa bahagia karena menyambut hidup yang lebih penuh bahagia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar