Jumat, 08 Juni 2018

Mencoba Menjadi Motivator Muslimah


Oleh : Al Azzad 

Menjadi motivator muslimah adalah merupakan impian sebagian muslimah untuk bisa berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan sejarah hidupnya yang sangat indah. Muslimah sejati adalah muslimah yang mampu menjaga keimanan dan ketakwaannya terhadap segala perintah dan larangan Allah. Apalagi muslimah yang masih di kalangan remaja dan pemuda, maka harus banyak belajar dan menuntut ilmu sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya. Untuk menjadi motivator muslimah yang bisa menginspirasi bagi muslimah lainnya ialah dengan memperhatikan bebrapa hal sebagai bentuk modal awal ataupun karakter yang dimiliki. Karena muslimah yang baik adalah muslimah yang solehah yang senantiasa mengamalkan Al-Qur’an di dalam hidupnya dan tidak akan pernah menuruti hasrat dan nafsunya yang berlebihan.

Menjadi “Uswatun Hasanah” yakni menjadi motivaor muslimah harus bisa memposisikan diri sebagai teladan yang baik atau contoh yang baik. Senantiasa menjaga lisan, qalbu, perbuatan dan seluruh anggota tubuhnya dari hal-hal yang tidak baik. Maka perlu ditanamkan karakter Al-Iffah yakni menjadi muslimah yang terjaga dari keadaan, situasi dan lingkungan buruk disekitarnya bahka menjadi pengaruh baik disekitarnya. Dengan kata lain save your life menjadi prinsip kuat sebagai motivator muslimah sejati. Menjaga penampilannya sebagai muslimah agar tidak menjadi mudhorot bagi lawan jenisnya yang bukan mahram bila yang belum menikah maupun yang sudah menikah. Dari segi Stylish, motivator muslimah pun harus kelihatan bisa menjaga penampilannya, sebab ini masuk dalam tahapan uswatun hasanah dari seorang muslimah. Demikian menjadikan muslimah semakin kuat, hebat dan penuh tekad.

Kemudian “Tholabul Ilmu” yakni harus senantiasa menuntut ilmu apapun baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Hal ini untuk mencerdaskan pola pikir dan pemahaman seorang muslimah untuk bisa menjadi motivator yang mampu memberikan dorongan yang baik dengan  energy posistif yang disalurkan dan tularkan. Muslimah harus cerdas dalam mengahdapi persoalan dan permasalahan hidup yang mereka jalani agar tetap survive dan selalu care terhadap sekitarnya. Semakin tinggi keilmuwannya maka semakin cerdas pula dalam mengahadapi persoalan hidupnya. Tinggi ilmu maksudnya ialah bukan berarti harus memiliki tingkat pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi, melainkan luas dalam mencari ilmu dan mendalami ilmu. Jalan pendidikan formal sekolah maupun kampus adalah sebahagiannya, karena bisa didapatkan ilmu itu dari mana saja baik musholla, majlis, organisasi, komunitas dan lembaga ilmu pengetahuan lainnya. Dari segi Smart, maka menjadi motivator muslimah adalah merupakan bentuk impian dan harapan yang pasti diraih agar menginspirasi dan mendorong muslimah lainnya.

Setelah itu tahapan selanjutnya “Aqidah Islamiyyah” yakni ikatan, keyakinan dan kepercayaan terhadap Islam sebagai agama yang dianut dan secara kaffah atau totalitas dalam mengamalkannya sesuai dengan syariat. Bila akidah sangat kuat terhadap islam, maka menjadi motivator muslimah dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mendorong muslimah lainnya untuk sama-sama hijrah dan sama-sama bercita-cita menuju jannah. Dari segi Syar’I, maka akidah islamiyyah yang begitu kuat tentu harus ada da
alam diri seorang muslimah, maka dalam situasi apaun, kondisi apapun, keadaan apapun, momentum apapun bahkan kejadian apapun tidak akan menggadaikan akidahnya dan menjualkan agamanya. Sehingga selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits serta bertakwa kepada Allah dan Rasul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenggelamnya Gaya Politik Pencitraan

Oleh : Al Azzad  Ada masa dimana dulu demokrasi sempat heboh dengan model politik pencitraan yang dikemas apik sedemikian rupa. Dit...